Kamis, 13 September 2012

Artis idolaku


BAB 1
aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan dengan kertas ini......aku juga tidak tahu apa yang harus aku katakan..............kertas ini masih bersih tanpa kata yang ada hanya materai
sebanyak 2 buah dikanan dan kiri kertas. " aku menolak menandatanganinya " nih kata-kata pertama yang keluar dari mulutku " duh begongnya kenapa aku nolak " dalam hatiku mengatakan hal2 itu. " bener nih kamu nolak, ya bukan aku yang rugikan " kata2 santai itu melunjur dari seorang pria  jepang yang katanya masih ada keturunan darah bangsawan jepang dari kakek buyutnya
berkata seperti itu dengan memegang bulpen ditangan kanannya, "seenaknya saja berbicara seperti itu" haduh kenapa aku yang bego gini, ini gara-gara arista. " awas ya arista kalau ketemu aku cekek " ku berkata kepada hatiku. " jadi gimana nih tanda tangan apa barang ini ngga akan aku kembalikan " senyuman liciknya keluar setelah dia mengatakan kata-kata itu. aku merasa terpojokkan, ngga boleh ada wajah panik yang ku tunjukkan kepadanya. " oke, aku mau tanda tangan tapi tuh kertas harus ada isinya, masak hanya putih dan setempel itu
entar aku yang rugi dong " . " oke, aku tulis apa keingginan ku " kata yosi seorang cowok bertubuh sepetri orang jepang layaknya, kurus, kulitnya putih seperti artis jepang yang lainnya bagiku mungkin dia sering perawatan secara dia penyanyi paling populer dan memiliki beribu2 banyak fans
dikertas perjanjian itu berisikan
1. aku minta kamu jadi manejer aku selama 3 bulan
2. kamu harus tinggal dirumah aku selama 3 bulan and juga bersihin rumah aku selama 3 bulan
3. tidak menggurusi masalah pribadi kedua belah pihak dari masalah cinta, keluarga, dan penyakit ( kalau punya )
4. jika perjanjian ini sudah selesai baru aku kembalikan kalung ini
" gimana auntum setuju ga ? " kata-kata itu sepertinya terlontar dengan ringan dari bibirnya
" enak saja, eh 1,2 aku ngga setuju dikira aku nih budak loh mentang2 artis he...aku juga masih punya rumah osi " kataku. dia kira aku ini budaknya, kalu aku jadi menejer artis harusnya dibayar doang
" bener nih ngga mau, kalu kamu jadi menejer ku, tetep aku gaji tapi untuk jadi tukang bersih2 ngga aku gaji hehe..." lagi-lagi kata yang nyakitin itu keluar dari bibirnya. makanya aku paling sebel melihat mukanya setiap diajak temenku sii tinggi semampai arista melihat jumpa fansnya eh.. malahan sekarang kenapa
aku malah punya masalah sama dia ini semua gara-gara dicentil arista itu aahhhh... aku ngga mau inget lagi disaat aku jatuh di jurang itu dan dibantu sama dia yang ngga banget ini sehingga aku digosipin ma dia di hampir semua surat kabar jepang menurutku hal ini mungkin yang diambil kesempatan oleh osi untuk menaikan popularitasnya padahan dia udah populer kenapa harus dinaikan lagi dasar artis aneh....
" gajinya berapa ? ". aku menanyakan hal ini sebagai peluang bagiku juga untuk membayar uang kehidupan ku dijepang yang sangat mahal untung saja untuk uang kuliah aku mendapatkan beasiswa dari kedubes indonesia di jepang . yap memang aku kuliah dijepang karena beasiswa sebagai siswa pintar di jakarta memang biasiswa ini aku dapatkan dengan susah payah selain itu aku memang sudah berniat untuk bisa sekolah di jepang karena aku ingin kerja dikedubesan indonesia di  jepang tempat yang sama dengan tempat kerja awan.
"hem...3 juta yen tapi diitung dalam 3 bulan gimana? lumayankan "katanya sambil mengulurkan tangan sebagai tanda persetujuan
" oke, lumayanlah, ets..tunggu dulu kenapa juga aku harus tinggal dirumahmu ? kulihat tangan yang tadinya terulur sekarang menyedekap
" hem...bigini kamukan jadi manejerku otomatis kamu harus ada dideket aku menimal setenggah harinya aja and rumahku jarang ditinggali makanya kosong daripada kosong mending kamu tinggalin, bukannya lumayankan kamu bisa menghemat biaya hidup dijepang!"kata osi yang mulai menatapku untuk memastikan penyataannya dapat meyakinkan aku
aku yang ditatap seperti itu menjadi malu dan menundukkan kepala bukannya aku senang tapi memang kalu aku ditatap seorang cowok lebihbaik aku tidak menyambutnya. memang kata2 osi ada benernya
tapi apa termasuk tidak sopan apalagi kalau dijakarta wah..bisa diamukin satu kampung cos dikira kumpul kebo ya..tapi dijepang itu adalah suatu hal yang wajar
" mulai kapan perjanjian ini  akan berlangsung?" . senyumanya menggembang seperti orang menang taruan sedangkan wajahku seperti orang kalah taruan sial...
" mulai besok, jam 3 aku jemput dirumah mu" katanya sambil berdiri dan membenarkan topi serta kaca matanya agar tidak dikenali seluruh orang yang ada di kantin kampusku apalagi siang ini kantin kampus kyoto ini sepertinya lebih banyak didominasi oleh wanita yang sepertinya juga fansnya, dan fans dia yakni seorang penyanyi solo yang paling terkenal dan kaya di jepang tapi aku masih juga ngga abis pikir kenapa dia ngga nyari manejer yang lebih profisional dari pada aku yang belum pernah bekerja di balik layar seorang artis
" eh jangan seenaknya dong nentuin jam, jam segitu aku masih dikampus" aku pun beranjak berdiri dari tempat dudukku
" aku jemput dikampus" kata osi sambil membalikan badan membawa kertas kontrak yang telah aku dan dia sepakati . kemudian kulangkahkan kaki tiba2 saat aku akan mendekati taman kampus ku merasa ada yang menghembuskan nafas dikupingku
" auntum karisa yomeina" dengan sigap ku menoleh .tanpa persiapan aku lang sung berusaha mencekeknya karena ingin melampiaskan amarahku kedia
" ARISTAAAAAAA........aku cekek kamu " aku mengejar arista yang kabur karena reaksiku
" eh....dasar pembuat masalah sini kamu..biar aku kasih hadiah".gara-gara kasyikan ngejar arista dan ngga bisa ngerem lariku akhirnya berujung aku menabrak seorang cowok tinggi putih salah satu asisten dosen jurusan mata kuliah yang aku ambil dan dia juga adalah orang yang sering aku senggaja curi2 pandang untuk meliharnya setiap mata kuliah karena dia dan aku sama2 satu jurusan yakni kami masuk fakultas hukum
" gomennasai.....gomennasai " sambil membungkukkan tubuhku kehadapannya dan dia hanya menjawabnya dengan membungkukkan badan tanpa bekata2 apapun
ternyata aku benar2 terpanah akan semua yang ada pada dia walaupun dia tidak menjawab pernyataan maapku tadi dan buktinya sampai semester 3 ini aku masih tetap ngefans padanya walaupun dia tidak tahu
"auntum in japan" kata2 itu sangat mengingatkan aku pada satu orang yakni arista takashima fujiwara.
" eh ...mouichido ittekudasai" dengan meluap2 ku katakan itu pada teman sampingku ini. bukanya apa2 karena dia aku terjerumus masalah ini. dia yang ngga tahu membuat perjanjian apa dengan yosi okoni wataasabe
" oke...auntum in japan, kenapa ngamuk abis padahal baru ketemu honey bunny sweety" kata2 yang kua nggap itu sebagai ejekan membuat darahku makin naik
" honey bunny sweety dari mana emangnya dia pacar aku apa?, kenal aja ngga" makin membuat aku ingin menciwit pipinya yang tembeb seperti nasi kepal buatan ibunya
" tenang friend..gimana kalu kita ke kobe abis pulang nih?" arista memiliki banyak cara untuk melunakkan kemarahanku karena dia satu2nya temen yang bisa ngertiin aku tapi aku masih berusaha memahami dia sahabat terbaik keduaku di jepang, sayang sahabatku yang yerbaik pertamku  ichi ia sudah tak berada disisiku . ichi tertabrak sebuah mobil dari berita yang aku dapatkan pemilik mobil itu minta maap dengan sangat menyesal sampai2 ia membiayai sekolah ke2 adik ichi sampai sma. walaupun begitu dan juga seluruh keluarga maupun sahabatku arista sudah memaafkannya satu2 orang yang masih belum memaafkannya hanyalah aku. si penabrak itu sempet meminta aku bertemu dan meminta maaf dariku melalui sambungan telepon tapi aku menolaknya mentah2
"oke.....tapi andai saja ia disini bersama kita pasti dia yang paling senang" tak kurasa air mata ku menetes menggingat ichi bukanya aku mau membuka ingatanku tentang kelamnya kematian sahabatku ini tapi ia lah orang yang pertama kali mau berteman dengan aku saat aku baru berada di jepang dan saat itu aku adalah seorang yang masih buta akan segala bentuk kehidupan di jepang . ichilah yang memperlihatkan aku segala bentuk kehidupan di jepang dari kebiasaan dan bagaimana cara beradaptasi di jepang
" udah hapus air mata mu, masa musim gugur menangis " senyuman arista memberikan semangat baru saat ichi telah tiada dialah yang menyalurkan setiap keceriannya kepada setiap orang didekatnya agar orang tersebut dapat merasakan aura kebahagian yang dia bagikan agar orang tersebut hilang semua segala kesusahanya maupun kesedihannya.
" aku ngga nangis hanya kemasukan debu " aku berusaha mengelaknya
" kemasukan debu satu gurun sahara ya? sampai deres gitu " tawanya mengembang,arista memang cewek yang paling ceria yang pernah aku temui di japan ini
hanya wajah cemberut yang kupasang pada wajahku
" udah jangan cemberut, ayo masuk kelas " menarik tangganku dan membawaku dengan aura keceriannya yang menyejukkan.


**********
langit musim semi begitu indah, banyak bunga sakura maupun bunga momuji sedang berkembang udaranya menjadi sangat segar di tengah taman kampus yang mulai sepi. sore ini katanya sore ini akuakan dijemputoleh osi tapi nyatanya udah satu jam menunggu osi ngga dateng2 juga lama kelamaan mending aku pulang aja deh. kakiku langkahkan menuju ke arah stasiun tiba2 aku berhenti " tunggu dia jemput aku pake apa, gila aja pake mobil oya..ya diakan orang kaya hem..dasar sombong" saat ku tenggelamkan diriku dengan pikiran ku, aku ngga sadar ternyata si artis yang sempet diberitakan punya hubungan dengan artis korea dan digosipkan sekarang memiliki pacar yang bukan golongan artis mungkin yang dimaksud dari berita itumungkin aku ya... itu berada disamping ku. " mau kemana, maap deh kamu jadi nunggu lama" katanya dengan nada lembut
aku kaget saat mendengar suaranya, takutnya dia mendengar kata2ku tadi "duh bego kenapa diucapin tadi " akhirnya ku berusaha bersikap wajar biar tidak ada raut panik di wajahku
" pulang lah,mau kemana lagi karokean" itu adalah kata2 spontan yang aku keluarkan dari mulutku gara2 keterkejutanku atas sosok dia disampingku
" barangkali mungkin, ayo kita karokean dulu bukan ide yang buruk tenang aku yang bayar tapi kamu tahu ga dikyoto ada karokean yang bagus? " sepertinya suaranya menyatakan sedang senang pada dia dapet duren runtuh ya
" aku ngga tahu, aku ngga pernah karokean " kata2nya kubales dengan kata2ku yang cetus
" oh kurasa itu bukan ide yang bagus " kata osi sambil membenarkan kaca mata dan topinya  . tiba2 ada seorang remaja putri yang memberhentikan langkah kami
" ani yosi ??" kata remaja itu kepada osi
" oh..gomennasai, kamu salah " jawab yosi dengan sopan kepada remaja itu. bukannya membuat remaja itu pergi malah membuat setiap orang yang berjalan di sekitar aku dan osi berhenti meraka kayanya juga ingin memastikan apakah ini yosi si artis itu tiba2 ada suara wanita berterik dari arah depan yosi sontak membuat remaja dan cewek2 yang berada didaerah tersebut mengerubuni aku dan dia untungnya dengan sigap yosi menarik tanganku dan berlari berusaha menjauhkan diri dari para fansnya.
" eh...ada restoran, masuk kesitu aja " katanya dengan memang pergelangan tangganku makin keras dan menarikku masuk ke restoran itu
untung keadaan restoran itu sedang sepi jadinya kami bisa berdiam diri disini sebentar untuk menghindari para maniak artis
" kombawa,selamat datang......anda ingin pesan apa?" kata pelayan yang menghampiri kami berdua dan sambil menyerahkan daftar menu restoran itu
ku lihat osi sedang memilih makanan .sedangkan aku karena males makan akhirnya aku hanya  memesan jus apukat
"loh, kamu ngga mesen makanan?" tanya osi kepadaku
"hemm aku males makan, kamu kalu mau makan pesan aja" jawabku dengan gaya ogah2ku
" jadinya mau pesan apa ?" tanya pelayan itu
" saya pesan, stek sapi terus minumnya coca cola" kata osi kepada pelayan itu
dalam benakku untung pelayan itu bukan cewek
dalam waktu kurang 10 menit minumanku sudah datang
" makasih" kataku
"kamu suka jus alpukat ya?" tanya osi dengan menatapku penuh tanya
" iya" jawab singkat ini lah yang aku berikan
"abis ini kita kerumahmu ya ngambil barang-barang mu" katanya dengan semangat
"iya, tapi kenapa kamu semangat baget " tanya ku dengan penuh curiga
"haha..yaiyalah jadinyakan dirumahku ngasepi lagi kaya kuburan"
sebenernya perasaanku ngga enak soalnya aku ngerasa aku ngga hanya bertiga di restoran ini aku menghitungnya kami berdua dan satu pelayan di depan mesin kasir dan fillingku dari arah belakangku ada orang yang mendengar dan memotret percakapan kami tapi saat aku menoleh aku hanya melihat ada sebuah ruangan yang setenggah ruanggannya dibatasi oleh tembok. biasanya felling aku selalu benar
"osi kok kayanya ada yang ngelihatin kita deh" kataku dengan nada rendah
" mana..mana ngga ada kok" jawabnya sambil mencari keselilingnya
" bener ngga ada, kok fellingku mengatakan hal lainnya"suaraku makin merendah
"bener ga ada kok" suaranya terdengar seperti memastikanku
tapi feelingku selalu benar, untuk memastikan akhirnya aku berdiri dari tempat dudukku dan melangkah menuju ruanggan itu. tapi aku dicegat oleh salah satu pelayan restoran yang keluar dari ruangan itu dan katanya sih " maap tolong jangan kesitu, itu tadi tempatnya sudah dipesan jadinya tempat itu sengaja disusunsesuai permintaan, kalau anda kesitu takutnya susunan ruangan itu akan kacau". tapi bagiku itu bukan alasan yang logis
"ya sudahlah, osi aku mau lihat keluar dulu mungkin mereka udah ngga ada"kataku dengan tak mengacuhkan pelayan tadi ku berjalan kearah pintu
" iya" kelihatannya osi sibuk dengan makananny dan hp kesayangnya
ku geser pintu restoran itu, ku keluarkan kepalaku sedikit dan menengok kanan dan kiri jalan kota yang mulai sepi
"sepertinya sudah ngga ada " kataku sambil menutup pintu
"ya sudah kalau begitu, berapa semuanya  " katanya sambil melakahkan kaki ke meja kasir
" 100 yen" kata pelyan itu
" maaf, jam berapa sekarang ?" tanya osi sambil menyerahkan uang 100 yen
"arigatokojaimas, sekarang jan 11 tuan" kata pelayan itu sambil membungkukkan badan
"ha..jam 11, ayo osi kita harus cepat nanti trainnya ngga kekejar" kataku dengan panik
"ngga usah naik kereta, mending naik mobil aku aja nanti minta shinusuke jemput kita disini
"ngga mau, enakan naik train, kasihankan dia dari tokyo ke kyoto makan beberapa jam
sama aja buang waktu, kalau kerumahmunya sih ngga apa2kan bawa barang2ku
"ngga apa2, mobilku kan sangat cepat"kata osi sambil mengedipkan matanya. walaupun dia memiliki darah bangsawan jepang tapi katanya menurut beita yang beredar dia juga ada darah inggris dari ibunya makanya matanya berwarna coklat dan tinggi badannya berbeda dengan orang jepang lainnya
" tetep aja, gimana kalau nentuinya dengan gunting batu kertas ?" kataku dengan penuh percaya diri
"oke siap kalah ya" katanya dengan raut wajah orang yang yakin akan menang
"gunting batu kertas...gunting batu kertas"
"hahaha...aku menang, artinya kita naik mobilku"katanya sambil tersenyum riang
"iya...iya" mood burukku makin menjadi gara2 aku kalah. karena restoran itu akan tutup maka aku dan artis ngga baget nih harus menunggu supirnya diluar duh kenapa malam ini udaranya dingin banget walaupun aku sudah terbiasa dengan udara dingin di jepang tetap aja ini malam paling dingin yang kurasakan apalagi aku hanya memakai baju lengan pendek berwarna merah tua dan rok panjang warna putih kenapa aku ngga pake baju lengan panjang aja tadi ini gara2 dia
" kedinginan ya...?" kata osi sambil membuka jaket dan mengenakannya padaku
" makanya bawa jaket dasar cewek...kenapa cewek selalu melakukan hal seperti ini seperti ingin mendapatkan perhatian dari para cowok "
" eh.. jangan salahkan aku, kan aku memperkirakan pulang kita sore jadinya ngga mungkin sampe malam dan merasakan hawa dingin ini dan dengan kata lain ini bukan salah aku tapi kamu "
" ia..iya " kata2 lembut dia dengan cara nya yang lembut juga melepaskan kedua sarung tangannya dan memasangkann ya kekedua tanganku
" udah ngga dinginkan " katanya dengan nada lembut
" iya...makasih  os" kataku dengan nada hampir menghilang tertiup angin
" sama2" kata2nya keluar dengan menyunggingkan senyuman paling manis yang dimilikinya
selama satu jam kami menunggu supir osi dengan keadaan kami tak pernah berkata2 apapun dan suara henbusan angin dan lampu kota kyoto yang masih menyinari sepanjang jalan dimana kami menunggu
sampai akhirnya sebuah mobil van sedang buatan eropa yang ku perkirakan dibuat tahun 2009 berhenti dihadapan kami
setelah sampai di apertemenku, aku dibantu supir itu mengambil barang2 yang hanya kau perlukan untuk tinggal di rumahnya selama 3 bulan ya..aku memang sudah bilang pemilik apartemen yang aku sewakan bahwasannya aku akan tinggal sementara dirumah teman karena ada suatu masalah soal kuliah dan aku berjanji kepada nyonya itu akan tetap membayr uang sewa apartemenku yang kecil dan munggil dipinggiran kota kyoto. jam dihanphoneku menunjukan angka 12 malam saat itu kami baru sampai di rumah osi. kuakui rumahnya sangat bagus beraksiteturkan moderen dan tradisional unsur utama warna dirumah ini adalah putih dan coklat karena banyaknya bahan kayu yang
terletak disetiap dinding, perabotan maupun lantai rumah ini ku akui aku sempat dibuat takjub karena ketika aku dipersilahkan masuk  ke rumahnya nuansa dalamnya berubah menjadi modern klasik lebih banyak nuansa eropanya disetiap sudut ruanggan. rumah osi terdiri atas 3 tingkat. tingkat pertama adalah ruang tamu beserta kamar mandi beserta tempat menjuji baju dan dapur naik kelantai 2 disini terdiri atas 1 kamar utama,2 kamar tamu, perpustakaan, dan ruangan musik tempat dia berkarya. dilantai 3 katanya osi itu tempat tempat spesialnya jadi aku ngga boleh naik keatas. saat aku diantar kekamarku yang berhadapan dengan kamarnya ketika masuk kedalamnya ku dibuat terkejur karena kamarku yang akan ku tinggali selama 3 bulan bernuansa modern serta banyak warna putih dan unggu yang mendomisi setiap dinding dan peralatan di kamar nih wahh..kayanya aku bakalan kerasan dikamar ini.

*****************
pagi ini aku bangun telat dari jadwal biasanya, ini gara-gara malam merapikan barang -barang yang ku bawa dari apartemen aku. mataku masih belum bisa membuka tapi aku merasakan hembusan nafas harum diwajahku. ku berusaha memebuka perlahan mataku ku sangat kaget melihat osi menatapku tepat di depan wajahku jarak wahku dengan dia hanya beberapa senti sontak aku mundur
"OSI NGAPAIN KAMU DIKAMARKU" teriakku dengan emosi.
" habis pintu kamarmu terbuka " kata osi dengan enteng sambil berdiri.
"ngga deh, perasaan aku udah nutup pintu malam " kataku dengan nada meyakinkan
" masa, aku lihat malam jam 3 kamu keluar dari kamar dengan mata tertutup menuju daput terus ngambil minum, yang aku heran kok kamu bisa tahu letak dapurku dengan tepat?" katanya dengan menaikan salah satu alisnya
" HAA...masa perasaan aku tidur deh, kalau soal aku tahu letak dapurmu aku juga ngga tahu " jawabku dengan memperagakan mimiknya swrti tadi
" kamu aneh...jangan-jang kamu punya penyakit..somnambulism" kata osi yang beranjak keluar dari kamarku
" ngga mungkin" kataku yang juga berdiri beranjak dari tempat tidur untuk mengunci pintu dan mandi. saat mandipun aku masih memikirkan kata..kata osi " kamu aneh..jangan-jangan kamu punya penyakit..somnambulism" kata-kata itu terngiang-ngiang dikepalaku. manamungkin perasaan aku ngga punya riwayat penyakit gaya gitu deh. sesudah selesai mandi dan berpakaian aku turun kedapur untuk makan tentunya. tapi ketika aku menghampiri dapur, ku merasakan adatanggan yang memegang bahuku dan menarikku.
" ayo buatkan aku makanan yang enak " kata osi sambil menuntunku ke dapur. mendengarkata-katanya aku hanya dapat berkata "hemm"
senyum terkembang dibibirnya. dalam hatiku berkata enakya bisa makanan enak dengan waktu sekitar 15 menitan makanan buatan aku sudah siap
" taaadaa..ini fried rice ala auntum" kata ku sambil menaru sepiring nasi goreng yang baunya menurutku menggoda selera
" ha..fried rice aku ngga mau,  Watashi wa yosenabe o tabetai" katanya sambil mendorong piring berisi nasi goreng itu. aku bener-benerkesal dengan sikap sok pangerannya
" oke, fine aku buatin " kataku dengan nada menahan marah. huuuh aku bener-bener harus sabar ngadepin ni artis aneh.hampir sekitar 40 menitan aku menyiapkan yosenabe untuknya, sebenarnya aku males bikinin akena bahan-bahannya banyak selain itu untuk membuatnya membutuhkan waktu yang lama tapi ngga apa-apa deh lumayan menerapkan belajar masakan jepangku selama ini.
" nih yosenabenya....kalau ngga enak jangan ngomong " kataku dengan menaru mangkuk yosenabe di meja makan miliknya yang terbuat dari marmer berbentuk bulat dengan 3 kursi mengitarinya.
" thanks tum." katanya dengan semnyumnya yang aku akui sangan menawan tapi kenapa ketika aku melihat senyuman ini aku teringat akan awan. ohhh....awan kenapa aku masih saja menginggat mu. ku buyar lamunanku dan menuju dapur untuk memakan nasi goreng buatanku, tapi belum saja sesuap sendok mendarat dimulutku
" jangan dimakan....tolong friend ricenya di taru dikotak makan buat makan siang nanti" katanya sambil menengok kepadaku yang saat itu hampir memasukkan sesendok nasi goreng dimulutku. sial ni orang lah aku nanti makan apa.
"iya .....dimana kotak makannya?" tanya ku dengan suara lemas
"di lemari bawah nomer 2 dari pojok, kotak makannya warna hijau jangan yang biru" kata osi sambil membereskan bekas makanannya. lalu ku mulai mencari sesuai petunjuknya. ketika ku membuka lemari itu . ku tertegun melihat alat set masak lengkap ku berfikir manamungkin artis memiliki lat masak yang lengkapseperti ini kalu artis cewek masih mending lah ini artis cowok, ku mulai antara duduk dilantai dapurnya yang terbuat dari kayu mencari kotak makan berwarna hijau tapi yang kulihat disina hanya warna merah dan biru. mana yang berwarna hijau semuanya berwarna merah dan biru aja.
" ketemu nggaa.." katanya
" belum aku masih nyari "
"nagai jikan" katanya ku mendengar langkah kakinya mulai menghampiriku. aku tidak melihat langkah kakinya hanya karena terhalang pintu lemari. ketika dia berada dibelakangku aku mulai merasakan bayangan gelap menutupiku sepertinya gepalanya tepat diatasku beberapa senti karena aku merasakan bau harum parfum cowok yang lembut melintas dihidungku hampir saja aku terbawa akan baunya ketika aku melihat kotak makan berwarna hijau terselip di pojok tertutupi oleh beberapa kotak makan yang lain berwarna biru.
"Watashi wa sore o mitsuketa" kataku sambil merogoh kedalam lemari untuk mengambil kotak maka tersebut. namun ketika akan berdiri kepala ku terbentur dengan dagunya. akibatnya kepalaku dan dagunya merasa sakit. sebelum ku lihat mukanya aku memina maap terlebih dahulu daripada akuterkena semprotan emosinya.
"Itai wa......... Byoki jinsoku ni chahan no bento-bako ni irete iru" rintihnya sambil memegang dagunya. tanpa banyak bicara aku mulai mememasukkan nasi goreng .saat aku memasukkan nasi goreng dia tetap saja banyak bicara dari cara menghias nasi gorengnya yang kurang baguslah sampai-sampai ada orang masuk pun dia dan aku tidak tahu gara-garasibuk menghias nasi goreng.
" hemm....Ohayou gozaimasu OSI-kung to kono josei no namae wa?" tanyanya kepada osi sambbil melirik ke arahku. sepontan aku menjawab dengan rama siapa aku.
" ohh..Hajimemashite  watashi wa auntum" sapaku sambil ojigi.
" hemm.Hajimemashite watashi wa yuno...Watashi no purode~yusa no OSI" katanya dengan ramah
" siapa dia osi,sepertinya aku baru ihat dia" katanya dengan pandangan heran kepadaku. ketika aku mau menjawab osi sudahmelanyangkan pandangan seperti orang yang akan mengatakan biar aku yang menjawabnya
" hemm..ini geuneun nae namja chingu" katanya kepada produser sambil tersenyum kearahnya dan aku. aku mulai curiga mentang-mentang aku tidak tahu bahasa korea diamulai berbasa korea
" ohh..nan geunyang al-a daehae paen alji". katanya sambil terus tersenyum kepadaku. hal ini lama-lama membuatku kesal dan nekat meninggalkan mereka berdua berbicara.sedangkan aku berjalan menaiki tangga dan pergi kekamar.
di dapur osi dan yuno mulai berbahasa jepang seperti biasa
"osi bener dia itu pacarmu" katanya dengan nada ingin tahu
" Kawari ni, kanojo wa moto watashi wa indoneshia ni ita toki" kata osi dengan nada serius
"Jissai, kare wa anata ga kyo henko shitte iru ka do ka?" kata yuno orang jepang yang memiliki kulit putih dan muka yang halun karena sering bertamu kesalon di akhir bulan untuk perawatan wajah
"hem, Kare wa, jiko, ganmen geka shujutsu, matawa watashi no jissai no shinjitsu o,-moto no Nippon no koto wa shiranakatta. Kare wa watashi ga sa reta Nippon no atisuto o shitte ita" kata osi dengan melangkahkan kakinya membawa kotak makan berisi nasi goreng ke tas yang akan dia bawa
" Kono kaiwa nitsuite kare ni oshiete kudasai" kata osi sambil memohon kepada produsernya yang telah menaunginya sejak 2 tahun yang lalu.
" hai,tapi berjanjilah Toki ni watashi o kizutsukete wa ikenai natsu no konsato" kata yuno dengan mimik wajah serius
...................
ku beranikan diri turun lagi kebawa ketika ku mendengar suara mobil menyalah. kulihat osi sedang merapikan tasnya
" Sudeni kare wa nani o oshiete kureta, owatta no?" kataku dengan nada setengah tinggi
" tidak ada yang penting" katanya dengan nada biasa dan intonasinya juga biasa
" huu...dasar artis aneh " kataku dengan ngeruk-ngetukan kakiku ketannga dan menruninya dengan pelan bermaksud menurunkan emosiku
" apa kamu bilang" kata osi nampak dimukanya seperti orang kebinggungan.
"Naide wa naku, juyona koto"kataku dengan mensunggingkan senyum pahit.
" ya..sudah ayo jalan" kata osi dengan penu semangat.aku hanya menggangguk tanpa ada suara.